Ketika sedang mempelajari tentang kelompok sosial, mungkin dari anda pernah bertanya : "Mungkinkah bagi masyarakat bisa berpindah (mobilitas) di dalam sistem stratifikasi sosial itu sendiri ?" Dengan kata lain, apakah kemungkinan ada untuk bisa terjadinya Mobilitas sosial, atau dari perkembangan dari satu tingkat ke tingkat yang lain ? Jawabannya adalah Ya!, tapi sampai sejauh mana hal ini mungkin akan beraneka ragam dari berbagai masyarakat.
Disisi lain, dalam masyarakat terbuka dengan sistem kelas, mobilitas bisa terjadi. Posisi dalam sistem stratifikasi ini lebih bergantung pada status yang di capai, seperti halnya dengan pendidikan.
Jika mobilitas tersebut melibatkan perubahan posisi, terutama dalam pekerjaan, tapi tidak ada perubahan dalam kelas sosialnya, hal itu disebut "Mobilitas Sosial Horizontal". Namun, jika mobilitas tersebut melibatkan dalam kelas sosial, hal itu di sebut "Mobilitas Sosial Vertikal".
A. Mobilitas Sosial berdasarkan tipe
1. Faktor-faktor yang mendorong terjadinya Mobilitas Sosial
Disisi lain, dalam masyarakat terbuka dengan sistem kelas, mobilitas bisa terjadi. Posisi dalam sistem stratifikasi ini lebih bergantung pada status yang di capai, seperti halnya dengan pendidikan.
I. Pengertian Mobilitas Sosial dalam ilmu Sosiologi
Mobilitas sosial ( Social Mobility) adalah kemampuan individu atau kelompok untuk bergerak ke atas, ke bawah maupun horizontal (sejajar) dalam status berdasarkan kekayaan, pendidikan, atau beberapa variabel sosial lainnya.Jika mobilitas tersebut melibatkan perubahan posisi, terutama dalam pekerjaan, tapi tidak ada perubahan dalam kelas sosialnya, hal itu disebut "Mobilitas Sosial Horizontal". Namun, jika mobilitas tersebut melibatkan dalam kelas sosial, hal itu di sebut "Mobilitas Sosial Vertikal".
II. Bentuk-Bentuk Mobilitas Sosial
Perubahan posisi sosial seseorang atau sekelompok individu diperlukan bentuk dan rupa yang berbeda. Pada satu periode waktu akan ada satu jenis mobilitas dan pada periode lain waktu itu bisa jenis lain. Masing-masing jenis mobilitas sosial berikut tidak eksklusif tetapi mungkin bisa tumpang tindih, karena itu hanya untuk tujuan kenyamanan dan analisis para peneliti diberi label yang berbeda. Bila dilihat berdasarkan gerak sosial yang ada di lingkungan masyarakat, gerak sosial dibedakan menjadi beberapa jenis, antara lain :
Mobilitas dalam gerak sosial berdasarkan tipenya dibedakan menjadi beberapa jenis, diantaranya sebagai berikut.
- Mobilitas Vertikal (Vertical Mobility)
- Mobilitas Horisontal (Horizontal Mobility)
- Mobilitas Struktural
- Mobilitas Lateral
B. Mobilitas Sosial berdasarkan Ruang Lingkup
Mobilitas berdasarkan ruang lingkup dibedakan menjadi 2 jenis, di antaranya sebagai berikut.
- Mobilitas Intragenerasi (Intragenerational Mobility)
- Mobilitas Antargenerasi (Intergenerational Mobility)
III. Sifat-sifat Mobilitas Sosial
Mobilitas Sosial memiliki beberapa sifat, antara lain :
- Mobilitas Sosial akan bersifat tinggi apabila masyarakat menganut sistem stratifikasi sosial terbuka.
- Mobilitas Sosial akan terhambat apabila masyarakat menganut terhadap sistem stratifikasi sosial tertutup.
- Semakin tinggi mobilitas sosial maka akan semakin cepat juga meminimalisasi diskriminasi terhadap ras, jabatan, dan perbedaan gender.
- Mobilitas sosial bersifat rendah karena masyarakat berpedoman nilai-nilai kultural daerah.
IV. Faktor yang berperan penting di Mobilitas Sosial
Peran penting merupakan suatu hal yang harus ada. Dalam ilmu Sosiologi, peran penting pada mobilitas terdapat 2 macam yaitu, faktor pendorong dan faktor penghambat. Berikut ini macam-macam faktor Mobilitas Sosial yang terdapat dalam lingkungan masyarakat.
1. Faktor-faktor yang mendorong terjadinya Mobilitas Sosial
- Motivasi
Setiap individu pasti memiliki keinginan tidak hanya memiliki cara hidup yang baik, tetapi juga ingin memperbaiki sikap sosialnya. Dalam sistem terbuka ada kemungkinan untuk mencapai status apapun. Keterbukaan ini memotivasi orang untuk bekerja keras dan memperbaiki keterampilan sehingga seseorang dapat mencapai status sosial yang lebih tinggi. Tanpa motivasi tersebut, upaya untuk mobilitas sosial pun akan mustahil. - Prestasi (Achievement)
Prestasi dapat mengacu terjadinya mobilitas sosial. Contohnya, performa positif anda yang tidak terduga ketika muncul di depan umum, yang dapat menarik perhatian publik yang lebih luas dengan kemampuan seseorang. Namun tidak semua prestasi akan menghasilkan mobilitas sosial. - Pendidikan (Education)
Pendidikan tidak hanya membantu seorang individu untuk memperoleh pengetahuan tetapi juga sebagai kunci untuk menuju prospek kerja yang lebih tinggi. Sebagai contoh, untuk menjadi dokter, setidaknya orang harus memiliki pendidikan dalam mata pelajaran sains, dan bisa meneruskan kejenjang perkuliahan. - Keahlian dan Pelatihan (Skills and Training)
Setiap masyarakat membuat ketentuan untuk memberikan keterampilan dan pelatihan untuk generasi muda. Untuk memperoleh keterampilan dan pelatihan kita harus membutuhkan banyak waktu serta uang. Mengapa orang-orang membutuhkan waktu dan uang ? Alasannya adalah bahwa masyarakat dapat memberikan dorongan pada orang-orang tersebut. Masyarakat tidak hanya memberikan status sosial yang lebih tinggi, tetapi juga memberikan manfaat ekonomi yang lebih tinggi dan hak lainnya kepada orang-orang yang memiliki pelatihan tersebut. Tetap menjaga orang-orang yang menjalani pelatihan ini dengan harapan untuk naik di strata sosial. Dengan kata lain, keterampilan dan pelatihan memudahkan dalam perbaikan posisi, ini menyebabkan mobilitas sosial. - Migrasi
Migrasi juga dapat mempermudah terjadinya mobilitas sosial. Orang-orang bermigrasi dari satu tempat ke tempat yang lain karena ada faktor-faktor yang mendorongnya. Suatu tempat tertentu mungkin tidak memiliki peluang dan fasilitas yang memadai. Oleh karena itu, masyarakat dipaksa untuk bermigrasi ketempat lain untuk mendapatkan mata pencaharian yang layak bagi mereka. - Industrialisasi
Revolusi industri mengawali suatu sistem sosial yangbaru di mana orang diberi status sesuai dengan kemampuan dan pelatihan mereka. Itu tidaklah penting diberikan kepada yang mempunyai kasta tertentu, ras, agama dan etnis. Industrialisasi mengakibatkan produksi massal pada harga yang lebih murah. Hal ini memaksa para pengrajin dari pekerjaan mereka. Dalam mencari pekerjaan, mereka bermigrasi ke kota-kota industri. Mereka mendapatkan pelatihan keterampilan kerja dan mendapat pekerjaan pada bidang industri. Dengan pengalaman dan pelatihan, mereka bisa pindah atau naik tingkat pada strata sosial. Dalam masyarakat industri, status pada pekerjaan meningkat capai dikarenakan pekerjaan dan pelatihan mereka memumpuni. Sedangkan di masyarakat sebagai contoh pada daerah Bali yang beragama hindu, status di anggap berasal sesuai dengan keturunan mereka.
2. Faktor-faktor yang menghambat terjadinya Mobilitas Sosial
- Perbedaan kepentingan
- Faktor perbedaan jenis kelamin (gender)
- Faktor diskriminasi kelas
- Faktor kemiskinan
- Faktor perbedaan RAS dan Agama
- Faktor pengaruh sosialisasi yang sangat kuat
Itu saja ringkasan dari saya yang saya dapatkan dari pelajaran sosiologi tentunya. Namun, jika ada kata-kata saya yang salah atau kurang pas di hati anda, mohon saya diingatkan agar kedepannya bisa saya ubah yang lebih sesuai. Terima Kasih atas kunjungan anda. Selamat membaca ^^.
masih bingung tentang mobilitas sosial :)
ReplyDelete